pada jaman sekarang, memilih profesi untuk menjadi seorang penulis tampaknya mulai diperhitungkan oleh sebagian besar orang. jika melihat di toko-toko buku, anda akan mendapati begitu beragamnya buku yang ditawarkan, hampai setiap topik yang kita inginkan tersedia. hal ini menunjukkan betapa sesungguhnya minat baca masyarakat kita ini sudah semakin meningkat. jika dilihat dari segi konsumen atau orang yang membutuhkan buku tertentu, mereka mendapatkan kemudahan dalam mencari topik yang mereka inginkan, bahkan banyak referensi yang bisa didapat. jika dilihat dari segi penulis/produsen buku, hal ini pun merupakan keuntungan sendiri bagi mereka. para penulis buku jadi bisa mengetahui/memperkirakan secara langsung, selera/minat baca masyarakat pada saat itu. kalau kamu ingin belajar lebih lanjut lagi mengenai dunia Tulis menulis silahkan klik Link ini. Dalam blog tersebut saya membahas banyak topik mengenai kesuksesan dan internet marketing.
jangan justru takut dengan kondisi yang demikian, manusia itu pada dasarnya memiliki naluri untuk ingin tahu dan selalu ingin mencari hal-hal yang baru. jika penulis cerdik dalam menyikapi hal ini, maka ladang ide untuk para penulis akan selalu ada dan terus ada. suatu karya yang tampak "unik", "baru", "berbeda" akan terus laku di pasaran. Satu-satunya hal yang perlu kita lakukan adalah terus mengasah kreativitas kita dalam mencari dan mengolah ide, kemudian mengembangkannya. Ambil beberapa pendekatan dalam 1 ide, kemudian tentukan mana yang kira-kira unik dan "berbeda", kemudian setelah itu kembangkanlah ide teresbut berdasarkan pendekatan yang telah anda pilih. in
1. keinginan untuk menuangkan ide sendiri
2.bertujuan untuk memberikan manfaat kepada pembaca
3. mempunyai referensi yang cukup
4. gunakan bahasa yang mudah dimengerti
5. disiplin dalam mengatur waktu
6. selalu meningkatkan kemampuan dalam menulis
7. tetap bersikap rendah hati
tips menulis|motivasi menulis|kiat menulis hebat
Senin, 27 April 2020
Sabtu, 09 November 2013
Mindset yang Harus Dimiliki oleh Seorang Penulis
Bagi seorang penulis, ada
kalanya kita mengalami hambatan dalam membuat sebuah tulisan. Gangguan gangguan
yang kita alama bisa datang dari dalam diri sendiri ataupun dari lingkungan
sekitar kita. Gangguan yang berasal dari diri kita sendiri antara lain rasa
malas, ngantuk, lelah, kehabisan ide, tidak bisa mengatur waktu dengan baik,
dan seabrek yang lainnya. Sedangkan gangguan yang berasal dari luar bisa berupa
lingkungan yang bising, tangisan anak, suara musik yang terlalu keras, bunyi
kendaraan di jalan, dan masih banyak lagi
Tak bisa dipungkiri kedua jenis
hambatan ini, memang sering kita alami
di dalam kehidupan nyata. Pada suatu tingkat tertentu, gangguan-gangguan ini
bahkan membuat kita stres. Lebih-lebih jika itu terjadi pada saat kita dikejar dengan deadline waktu
pengerjaan artikel. Tentu hal ini akan membuat kita frustasi.
Lantas bagaimana caranya kita
bisa mengatasi semua hal itu. Sebenarnya setiap penulis punya solusi sendiri
atas masalah yang mereka hadapi. Karena masalah itu beragam dan tidak sama
antara satu penulis dengan penulis lainnya. Namun disini saya akan mencoba
beberapa hambatan umum yang biasanya dialami oleh penulis dan bagaimana cara
mengatasinya.
1. Merasa sulit mengatur waktu dengan baik
jika
ada orang yang mengeluhkan betapa sedikitnya waktu yang mereka miliki, untuk
melakukan hal yang mereka inginkan, apa yang sesungguhnya terjadi pada mereka?
Hal ini sesungguhnya adalah tentang bagaimana seseorang mampu mengatur waktunya
dengan baik. Memanage waktu dengan rapi dan teratur perlu kita lakukan sebagai
seorang penulis. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan kita bisa terus
produktif dalam menulis. Memanage waktu bukanlah perkara yang sederhana, ia
memerlukan beberapa pertimbangan yang cermat dan teliti.
Petimbangan-pertimbangan tersebut meliputi kebiasaan pribadi, kegiatan-kegiatan
rutin, hal-hal penting yang harus dilakukan, waktu istirahat, bersenang-senang,
dan lain sebagainya. Sebagai seorang penulis, kita harus mampu memanage waktu
dengan mempertimbangkan itu semua. Jika kita mampu melakukannya dengan baik,
kita akan mampu untuk terus produktif, tanpa mengorbankan waktu-waktu berharga
kita yang lain.
2. Kehabisan ide
Terkadang
kita merasa buntu, semua isi dalam kepala sudah kita peras dan tidak ada yang
tersisa untuk kita tuangkan lagi dalam tulisan kita. Jangan khawatir akan hal
ini, semua penulis pasti mengalaminya. Lantas apa yang mesti kita lakukan jika
demikian? Jawabannya tentu beragam. Kondisi kehabisan ide bisa kita atasi
dengan beragam cara, beberapa diantaranya adalah dengan banyak membaca buku,
mengikuti beberapa forum tentang dunia tulis menulis, atau bahkan dengan
tamasya atau rekreasi. Dengan banyak membaca buku, kita akan menemukan
topik-topik baru yang belum pernah kita pikirkan sebelumnya. Dengan banyak
membaca buku pengetahuan kita menjadi semakin luas, dan kesadaran kita pun
menjadi semakin terbuka. Kita bisa mengerti suatu topik dalam banyak
perspektif, bukan hanya dari persepektif kita sendiri. Dimana hal ini akan
semakin memperluas pemahaman kita akan suatu permasalahan tertentu. Hal serupa
pun bisa kita temukan dalam mengikuti forum-forum dalam dunia kepenulisan,
ataupun melalui rekreasi. Banyak hal yang bisa kita temukan disana, yang akan
membantu kita untuk mengumpulkan ide-ide yang berguna untuk bahan tulisan kita
nantinya.
3. Tulisan kita dinilai tidak layak jual
Jika
kita sudah susah payah dalam membuat sebuah buku, atau artikel, atau opini,
namun ternyata ditolak dengan alasan bahwa karya kita itu tidak layak jual,
tentu hal ini merupakan sebuah pukulan yang bisa melemahkan semangat kita. Yang
dibutuhkan dalam situasi ini adalah sebuah ketangguhan, ketangguhan untuk terus
maju tanpa perduli adanya hambatan yang terjadi di depan. Pasti ada celah yang
bisa kita masuki untuk sampai pada tujuan. Banyak cara yang bisa kita lakukan
agar tulisan kita bisa diterima oleh penerbit. Kita bisa memperbaiki
susunannya, tata bahasanya, tata kalimatnya, bahkan mencoba menyusunnya kembali
dari perspektif yang berbeda. Jika ini terus kita lakukan, pada akhirnya pihak
penerbit akan melihat adanya perbedaan isi dan kualitas tulisan kita, bahkan
mengetahui kesungguhan dan komitmen kita untuk terus maju. Hal ini akan menjadi
penilaian tersendiri bagi mereka, untuk menerbitkan karya kita.
Semua hal butuh proses,
membangun sebuah karakter yang berkualitas juga memerlukan proses. Bahkan
proses itu bisa terjadi melalui hal-hal yang tidak mudah dan dalam kurun waktu
yang tidak sedikit. kita harus menerimanya dengan sikap ikhlas dan dengan
kesadaran penuh bahwa itu semua merupakan pembelajaran berharga yang akan
membawa kita ke tangga kesuksesan. Seperti layaknya buah durian yang penuh duri
pada kulitnya, namun isinya yang lezat dan manis. Begitu pun juga dengan
kesuksesan sebagai penulis. Pada awalnya kita pasti menemui hambatan, tetapi
jika kita punya komitmen yang teguh, kedisiplinan yang kuat, dan tekad yang
membara, kita pasti akan mengecap manisnya kesuksesan sebagai seorang penulis.
Ok kawan, sampai jumpa di puncak tangga kesuksesan. See you at the top. Bye!!
Kiat menjaga mood dalam menulis
Seringkali
dalam kegiatan menulis, kita terkendala dengan mood menulis. Hal ini sungguh
menjengkelkan buat saya. Masalahnya adalah kita sudah membuat jawdwal yang baik
dan rapi tentang aktivitas yang akan kita lakukan. Namun tiba gilirannya waktu
untuk membuat tulisan, malahan mood yang kita butuhkan itu menguap entah
dimana. Yang ada kita malah terasa terbebani oleh yang kita buat sendiri. Mau
tidak mau, jika kita adalah orang yang berkomitmen besar, akan berjuang untuk
mengatasi kendala moody tersebut. Dalam artikel kali ini saya akan memberikan
kiat bagaimana caranya agar kita bisa mengendalikan mood kita alam menulis,
sehingga kegiatan menulis kita akan terasa menyenangkan. Bukannya sesuatu yang
harus dilakukan dengan perjuangan ekstra .
1.
Buat tujuan yang besar dan
menantang
Dengan membuat tujuan yang besar dan
menantang, kita akan merasa bahwa kita sedang melakukan sesuatu yang berharga.
Hal ini tentu akan membangkitkan semangat anda untuk terus prduktif dalam
menulis. Pikirkan apa tujuan anda dalam menulis. Tujuan yang baik adalah tujuan
yang realistis. Namun walaupun realistis usahakan agar tujuan anda tersebut
menantang buat anda. Misalnya daripada membuat tujuan “membuat sebuah buku
tentang kiat menulis daam waktu tahun”.
Anda bisa menambahkan “membuat buku tentang kiat menulis, dan membentuk forum
menulis”. Bagaimana? Bukankah itu lebih menantang buat anda? Disamping anda
nantinya berhasil membuat buku, anda juga akan memiliki komunitas anda sendiri.
Hal ini bisa mendatangkan banyak manfaat buat anda nantinya, karena disamping
anda akan memiliki banyak teman sesama penulis, anda juga bisa lebih mudah
memasarkan buku-buku anda nantinya.
2.
Bekerja dengan tenggat
waktu/deadline
Memiliki tenggat waktu dalam
menyelesaikan sebuah buku, akan membuat kita terpacu dalam menyelesaikan buku
yang akan kita buat. Kita akan menjadi lebih disiplin dan fokus, sehingga kita
akan mampu mengeyampingkan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan
kegiatan menulis. Termasuk juga dalam mengatasi hambatan moody menulis kita.
Biasanya jika kita tidak membuat tenggat waktu, kita akan justru merasa hal
yang akan kita kerjakan kurang berharga buat kita. Hal ini akan berpengaruh
pada sikap kita, yaitu kita cenderung menunda-nunda pekerjaan tersebut, dan
pada akhirnya kita akan mudah terkendala pada mood kita sendiri dalam menulis.
Maka sebaiknya mulai sekarang, buatlah tenggat waktu untuk menyelesaikan
tulisan anda. Sehingga hal ini akan membantu anda nantinya dalam mengatasi
kendala moody anda dalam menulis.
3.
Bacalah kisah biografi para
penulis besar
membaca kisah biografi para penulis
besar bisa membantu anda terus bersemangat dalam menulis. Jika anda mengetahui
kisah para penulis besar, anda tentu akan terinspirasi oleh sikapnya,
kebiasannya, dan perjuangannya yang telah mengantarkan mereka kepada kesuksesan
mereka sekarang ini. Bukan tidak mungkin beberapa diantara mereka, dulunya sama
seperti kita. Namun mereka tidak terkendala dengan keterbatasannya saat itu,
dan tetap terus maju menggapai impian besar mereka. Sikap seperti inilah yang
patut kita tiru dari mereka, contohlah mereka, dan jadikan sikap-sikap positif
mereka menjadi sikap positif anda sendiri.
4.
Mulailah dengan menulis sesuatu
yang anda kuasai
Akan lebih mudah buat anda, jika anda
mengawali membuat tulisan dengan sesuatu yang anda kuasai terlebih dahulu.
Menulis hal-hal yang anda kuasai akan memudahkan anda dalam menuangkan ide dan
gagasan anda, sehingga anda akan merasa lancar dalam menulis. Hal ini akan
meningkatkan kepercayaan diri anda dalam menulis, karena anda tahu hal yang
anda tulis tersebut bukanlah asal-asalan saja. Jika anda konsisten dengan ini,
nantinya anda akan dapat menyusun sebuah buku tentang hal-hal yang anda kuasai
tersebut. Lihatlah, bahwa ternyata menyusun sebuah buku tidak sesulit yang anda
kira. Membayangkan hal ini tentu akan membuat semangat anda terus berkobar.
Sehingga anda akan mudah mengendalikan mod anda dalam menulis.
Sebenarnya
kendala mood sering datang karena kita kurang dapat membuat prioritas. Karena
kurang dapat membuat prioritas, maka kita akan menganggap menulis bukanlah
sesuatu yang penting. Sehingga kita sering menunda-nundanya. Maka yang paling
penting dari itu semua adalah buatlah skala prioritas atas semua kegiatan anda.
Dengan begitu anda dapat mengatur kegiatan anda berdasarkan skala prioritas
tersebut. Jika anda dapat melakukan hal tersebut. Maka lihatlah hasilnya,
kendala mood bukanlah halangan besar buat anda
Cara mengatasi keraguan dalam menulis
Menjadi
seorang penulis itu adalah panggilan jiwa. Ia tidak semata-mata pekerjaaan
sampingan, yang hanya untuk menambah penghasilan saja. Sebab dengan menulis,
banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan daripada hanya sekedar uang.
Melalui menulis, kita bisa menuangkan gagasan kita mengenai suatu permasa
lahan tertentu. Melalui kegiatan menulis, kita juga bisa menyuarakan aspirasi dan pemikiran kita, atas situasi sosial yang tengah berlangsung. Menulis bisa juga menjadi media dakwah, yang memberikan banyak pahala buat kita. Namun seringkali kita merasa ragu untuk bisa total menekuni dunia kepenulisan. Banyak faktor yang menjadi penyebab. Berikut saya uraikan beberapa diantaranya, beserta bagaimana cara mengatasinya :
lahan tertentu. Melalui kegiatan menulis, kita juga bisa menyuarakan aspirasi dan pemikiran kita, atas situasi sosial yang tengah berlangsung. Menulis bisa juga menjadi media dakwah, yang memberikan banyak pahala buat kita. Namun seringkali kita merasa ragu untuk bisa total menekuni dunia kepenulisan. Banyak faktor yang menjadi penyebab. Berikut saya uraikan beberapa diantaranya, beserta bagaimana cara mengatasinya :
1. Takut disepelekan orang
Sering
kali kita terlalu sensisitif dengan apa yang dikatakan orang lain terhadap diri
kita. Padahal belum tentu orang tersebut lebih baik diri kita. Daripada
memikirkan hal tersebut, lebih baik kita fokus dengan apa yang kita kerjakan. Jangan
biarkan mereka menyurutkan semangat kita. Bangkitkan kemampuan kita yang masih terpendam, dengan banyak
berlatih dan berlatih. Kita tak tahu kualitas sebenarnya diri kita akan sejauh
mana, sebelum kita mengerahkan segenap kemampuan kita. Dengan banyak berlatih
menulis, lama-kelamaan kualitas menulis kita akan semakin baik. Dan kita akan
mampu membuat karya-karya yang berkualitas. Suatu ketika, saat kita menuai
hasil manis dari apa yang sudah kita lakukan, niscaya suara-suara sumbang dari
orang-orang tidak akan lagi kita dengar.
Sebaliknya kita akan mendapat tepukan dan penghormatan dari orang-orang yang
menghargai hasil karya kita.
2. Coba fokus dalam proses menulis 1 buku
Dalam
mengejar kesuksesan apapun bidang yang kita masuki, kita perlu fokus pada
bidang tersebut. Fokus berarti mengerahkan segenap kemampuan untuk mencapai
sesuatu hal dan tidak mudah terganggu pada hal yang lain. Fokus pada satu hal
akan menghemat tenaga dan memudahkan kita dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Hal
ini akan meningkatkan kepercayaan diri, karena kita telah berhasil
menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cepat. Begitu juga dalam profesi
sebagai seorang penulis, fokus pada keberhasilan dalam menulis buku mutlak
diperlukan. Hal ini karena proses menulis buku itu tidaklah mudah, diperlukan
kedalaman dan penguasaan mengenai topik yang akan dibahas. Banyak sekali
gangguan yang akan dihadapi seorang penulis dalam proses penyelesaian buku.
Bisa saja sewaktu mencari literatur/referensi untuk mendalami suatu topik
tertentu, sang penulis tiba-tiba saja sangat tertarik untuk mendalami topik
lain yang tidak ada kaitannya dengan topik semula. Hal ini tentu akan
menghambat penyelesaian buku yang sudah dikerjakan sebelumnya. Coba dulu fokus
dalam penyelesaian 1 buku, hal ini akan memudahkan anda untuk berkonsentrasi, karena
pikiran anda tidak terbagi-bagi. Setelah selesai dalam pengerjaan 1 buku
tersebut, anda akan merasakan kepuasan, dan kepercayaan diri anda pun akan
meningkat. Anda akan merasa bahwa ternyata menyusun dan menyelesaikan 1 buah
buku, ternyata tidak sesulit yang anda bayangkan sebelumnya. Dengan fokus dan
konsentrasi pada 1 hal saja pada satu waktu tertentu, akan memudahkan anda
untuk menyelesaikan satu pekerjaan. Hal ini akan berimbas positif pada peningkatan kepercayan diri anda.
3. Banyaklah membaca buku
Menulis
dan membaca itu bagaikan dua sisi dalam satu keping uang logam. Ia tidak dapat
dipisahkan karena saling melengkapi satu sama lain. Dengan banyak membaca,
perbendaharaan kata dan pengetahuan kita akan semakin bertambah. Kita akan
menjadi lebih mudah dalam menuangkan gagasan kita ke dalam tulisan. Tulisan
yang kita buat pun akan lebih berbobot dan berkualitas, sebab kita memiliki
cukup referensi, sehingga orang tidak akan menilai kita hanya asal saja dalam
menulis.
4. Bergaulah dengan komunitas penulis
Bergaul
dengan komunitas penulis, baik itu komunitas online ataupun offline, akan
mendatangkan banyak sekali manfaat buat kita. Kita akan bisa belajar banyak
dari para penulis terkenal, dan mendapatkan banyak masukan berharga sebagai
sesama penulis. Disamping itu, dengan bergaul dalam komunitas-komunitas
penulis, hasil karya kita akan banyak dilihat oleh sesama penulis. Hal ini
bagus untuk karier dan masa depan kita sebagai seorang penulis.
5. Merasa tidak bisa menulis dengan baik
Dalam
memulai sesuatu apapun untuk pertama kalinya, sering terbersit keraguan di
dalam benak kita tentang hal yang sedang kita lakukan tersebut. Hal ini sama
saja ketika pertama kalinya dulu kita belajar mengendarai sepeda motor. Ada
rasa takut untuk mulai mengendarainya. Namun walaupun merasa takut dan ragu,
toh kita tetap merasa penasaran dan tertantang untuk mencoba menaiki sepeda
motor tersebut. Waktu pertama kalinya kita berhasil menjalankan sepeda motor,
ada rasa senang dan gugup bercampur menjadi satu. Senang karena kita belum
pernah mencoba mengendarainya sebelumnya, dan gugup karena ada rasa takut
bagaimana bila nanti terjatuh. Rasa gugup ini timbul karena sebenarnya kita
belum terlalu menguasai mengendarai sepeda motor. Seiring berjalannya waktu,
kemampuan kita dalam mengendarai sepeda motor akan terus meningkat. Sehingga
kita tidak lagi merasa ragu akan jatuh. Hal ini juga berlaku ketika kita
pertama kali mulai terjun dalam dunia kepenulisan. Kita merasa ragu akan banyak
hal. Sebenarnya ini bisa diatasi dengan banyak berlatih menulis. Untuk
permulaan, kita tak perlu pusing-pusing memikirkan apakah tulisan sudah sesuai
tata bahasa atau belum, itu urusan belakangan, setelah tulisan yang kita buat
selesai. Dengan terus berlatih dan
berlatih bukan saja akan meningkatkan kemampuan dalam menulis, akan tetapi akan
membentuk mindset yang baik dan benar sebagai penulis, yaitu melatih komitmen,
kedisiplinan, dan kebiasaan untuk terus produktif. Jika hal ini bisa kita wujudkan, maka keraguan akan kemampuan kita
dalam menulis akan sirna, dan berganti dengan keyakinan dan kebiasaan menulis
yang akan sangat menunjang karier kita kedepannya nanti.
Practice
makes perfect, anda tak akan tahu kemampuan anda sampai sejauh mana, sampai
anda mengerahkan segenap kemampuan anda. Buang jauh keraguan anda, itu hanya
akan menghambat kemajuan anda nantinya. Hidupkanlah komputer anda sekarang, dan
mulailah untuk mengetik. Fokuskan pikiran anda akan satu topik tertentu. Tanpa
terasa, jari-jari anda akan mulai menuruti perintah otak anda, dan dalam
beberapa saat kemudian anda telah menyelesaikan tulisan anda. Tak seberat yang
anda bayangkan bukan?jadi kawan, tunggu apa lagi? Mulailah menulis sekarang
juga! See you at the top.
Jumat, 08 November 2013
Inilah Rahasia Dunia Kepenulisan
Apakah
di dalam kehidupan kerja sekarang ini sebagai seorang
karyawan/pegawai, gaji yang anda terima setiap bulannya tidak lagi
bisa mencukupi kebutuhan anda? Anda berpikir untuk meningkatkan
karier di perusahaan, namun rasanya sulit dalam kondisi anda sekarang
ini? Ataukah anda ingin meningkatkan kualitas intelektual anda,
supaya anda bisa lebih diakui oleh masyarakat? Jika iya, maka salah
satu alternatif adalah dengan menjadi seorang penulis.
Banyak
sekali manfaat yang bisa di dapat dengan menjadi seorang penulis.
Jika motivasi utama anda adalah uang, maka profesi menulis bisa
menjadi pilihan yang menjanjikan buat anda. Banyak sekali topik yang
bisa anda garap, dan langkah yang bijak adalah memilih topik yang
banyak diminati oleh masyarakat. Gunakan kreativitas anda untuk
menyusun sebuah buku yang “fresh” dan “beda” yang membahas
suatu topik tertentu sampai tuntas, maka kemungkinan buku yang anda
susun tersebut akan laku keras di pasaran.
Lain
lagi jika motivasi anda adalah untuk meningkatkan prestice/
kedudukan. Dengan menjadi seorang penulis dan memiliki banyak karya,
maka kualitas anda di mata masyarakat akan meningkat. Seorang penulis
terbiasa untuk menungkapkan pikiran dan gagasanya lewat media
tulisan. Bukan hanya itu, seorang penulis biasanya peka terhadap
situasi sosial masyarakatnya, dan memiliki pandangan tersendiri dalam
menilai sebuah permasalahan yang ada di dalam masyarakatnya. Hal
inilah yang menjadi alat baginya untuk mendapatkan simpati/perhatian
khusus dari masyarakat. Lebih-lebih jika dia memiliki solusi yang
dapat diterima secara luas atas permasalahan yang ada di masyarakat
tersebut.
Jaman
sekarang ini adalah jamannya teknologi dan informasi. Siapa yang
dapat memanfaatkan nya dengan tepat guna, maka peluang akan
kesuksesan akan terbuka lebar baginya. Dibutuhkan kreativitas untuk
itu, yaitu suatu kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang “unik”
dan “baru”. Karena pada dasarnya, sifat manusia adalah selalu
ingin tahu, dan menginginkan hal-hal yang baru. Penulis yang mampu
membaca dan memanfaatkan hal ini tak perlu takut akan ketatnya
persaingan, karena ia selalu bisa mencari celah baru dalam memilih
dan mengembangkan topik sehingga menghasilkan suatu karya yang akan
diterima oleh masyarakat luas.
Saya
akan memberikan contoh suatu topik yang banyak diminati masyarakat
yaitu “internet marketing”. Topik tersebut bisa dikerucutkan
menjadi berbagai topik yang sangat spesifik. Banyak penulis e book
atau buku elektronik membahas topik ini, karena memang sangat dicari
oleh para internet marketers. Topik ini bisa dikerucutkan menjadi
banyak topik spesifik lainnya, misalnya “cara-cara menghasilkan
uang lewat internet”, “cara membuat website yang menjual”,
“strategi internet marketing”, “teknik menulis artikel yang
menjual”, dan masih banyak lagi. Penulis yang kreatif dan menguasai
topik tersebut akan mampu menghasilkan buku yang “beda” dari yang
lain. Mereka akan memutar otak untuk mengupas tuntas satu topik
spesifik dengan cara “unik” mereka sendiri. Bisa juga dengan
menggabungkan beberapa topik spesifik jadi satu, sehingga tercipta
buku petunjuk terpadu mengenai “internet marketing”. Inilah yang
dilakukan oleh kebanyakan penulis kreatif. Banyak yang sudah
merasakan manisnya hasil kerja keras mereka, karena karyanya diterima
oleh sekelompok masyarakat tertentu. Mereka mengerti bagaimana
caranya memanfaatkan peluang, dan kemudian melakukan tindakan nyata
untuk membuat sebuah buku yang mampu diterima oleh masyarakat.
Bagaimanapun
juga untuk menjadi seorang penulis yang sukses, dibutuhkan
pembelajaran yang tidak singkat. Jika anda memutuskan untuk menjadi
seorang penulis, anda harus selalu meningkatkan wawasan dan
ketrampilan anda. Kesuksesan tidak dibangun dalam sekejap, agar bisa
terwujud ia harus selalu diperjuangkan. Latihlah diri anda, bukan
saja dalam ketrampilan menulis, namun juga latih diri anda untuk
berdisiplin dan berkomitmen untuk terus mempelajari hal baru.
Sehingga nantinya anda akan menjadi seorang penulis yang produktif,
bukan hanya dalam satu macam topik saja, namun berbagai macam topik.
Dengan begitu peluang kesuksesan menjadi penulis akan lebih terbuka
lebar bagi anda.
Rabu, 06 November 2013
Profesi Penulis Menjamin Kebebasan Waktu Buat Anda
Sebagian besar
orang memimpikan untuk bisa tinggal dan bekerja di kota-kota besar. Mereka
menginginkan hal ini, karena memang hidup dikota dan bekerja di
perusahaan-perusahaan besar akan menjanjikan taraf ekonomi yang lebih baik buat
mereka. Oleh karenanya, semakin lama kota itu semakin padat penduduknya dan
menjadi sesak. Hal ini mengakibatkan kepadatan lalu lintas yang menimbulkan
kemacetan, terutama pada jam-jam kerja.
Belum lagi
beban kerja yang terkadang menumpuk, membuat banyak pekerja harus
menyelesaikannya dengan kerja lembur. Hal ini sudah menjadi sesuatu yang umum
buat mereka. Setiap pagi harus bergulat dengan kemacetan lalu lintas. Sampai di
kantor pekerjaan baru yang menumpuk sudah menunggu. Kadang sampai jam pulang
pekerjaan belum juga kelar, akhirnya terpaksa mereka menggunakan jam lembur
untuk menyelesaikannya. Hal ini berulang dan terus berulang setiap harinya.
Banyak pekerja
yang mampu bertahan dengan kondisi demikian, namun tak sedikit pula yang
mengeluh dengan rutinitas harian tersebut. Meskipun pada awalnya mereka mengaku
senang karena sudah mendapat pekerjaan di kota besar, namun pada akhirnya
mereka merasa bahwa waktu mereka terkuras habis untuk pekerjaan. Banyak yang
mengeluhkan minimnya waktu yang bisa mereka luangkan bersama dengan
keluarganya. Kalaupun bisa sesekali waktu di akhir pekan untuk berlibur, mereka
selalu teringat akan pekerjaan yang belum selesai, bahkan membayangkan
bagaimana pekerjaan baru yang menunggu di hari senin.
Sekarang coba
bayangkan sebuah profesi lain, yaitu profesi penulis. Anda bahkan bisa bekerja
di rumah anda sendiri. Cukup modal komputer, dan manfaatkan daya kreatif anda
kemudian tuangkan hal itu ke dalam sebuah tulisan, maka jadilah artikel unik
karya asli anda sendiri. Bukankah ini sesuatu yang baru dan menarik untuk dilakukan? Anda
mungkin akan berpikir, “ini peluang bagus
yang bisa dikembangkan”. Otak kreatif anda lalu membayangkan hal-hal baru
yang bisa dilakukan sebagai seorang penulis, dan bagaimana kemungkinannya di
masa mendatang. Bahkan akan timbul keberanian yang besar dari anda untuk mulai
melangkah ke bidang ini, dan anda akan berkata “kalau aku konsisten menulis seperti ini, dan mampu memanage waktu
dengan baik, profesi ini akan mampu untuk menghidupiku kelak”.
Memang benar,
profesi penulis bukanlah profesi yang “kering” untuk jaman sekarang ini.
Profesi penulis adalah sebuah profesi tanpa batas yang bisa anda masuki. Dan
karena tanpa batas, maka potensi penghasilan yang bisa kita dapatkan pun juga
akan luar biasa. Yang anda perlukan adalah daya kreatif anda yang harus
senantiasa untuk di asah, serta tekad dan komitmen yang kuat. Daya kreatif
mutlak diperlukan agar kita bisa membuat tulisan yang unik dan fresh. Komitmen
dan tekad juga mutlak diperlukan agar kita bisa terus produktif dalam menulis,
apapun situasi yang sedang kita hadapi.
Jika anda bisa
menerapkan hal tersebut dalam hidup anda, maka tinggal menunggu waktu saja anda
akan menuai hasil manis dari apa yang sudah anda lakukan. Anda tidak perlu lagi
berkutat dengan kemacetan, menghadapi tugas lembur jika pekerjaan kantor belum
kelar, dan tingkat stress yang tinggi sebagai efek samping dari rutinitas yang
monoton. Sebaliknya, anda bisa mengatur waktu anda sendiri dari rumah,
menikmati waktu yang cukup bersama keluarga, dan menikmati liburan kapanpun
anda mau tanpa lagi kepikiran tugas yang belum kelar. Bagaimana? Anda tertarik?
Menulis Sebagai Alat Terapi
Pada saat saya
membaca sebuah sebuah buku, saya menemukan artikel yang menarik. Pada dasarnya
artikel tersebut mengungkapkan bagaimana kegiatan menulis ternyata bisa
dijadikan sarana yang ampuh sebagai alat terapi untuk menyembuhkan pikiran.
Saat pikiran kita terasa penat cobalah ambil sebuah kertas dan pena, kemudian
mulailah tuliskan segala hal yang menjadi persoalan dalam pikiran anda. Hal ini
akan membantu anda dalam menguraikan masalah, sehingga ketegangan dalam kepala
anda akan menurun, dan anda akan merasa lebih baik dari sebelumnya.
Anda pernah
mendengar tentang Victor Frankl? Beliau adalah seorang penulis buku terkenal
“man search for meaning”. Buku tersebut merupakan sebuah buku yang sangat
bermanfaat yang membahas bahwa dalam kondisi hidup paling ekstrim sekalipun,
kita tetap dapat menentukan bagaimana cara kita dalam menjalani hidup. Victor
frankl pada masa itu dalam kondisi yang sangat ekstrim untuk mempertahankan
hidup, memutuskan untuk menjalani hidupnya dengan menuliskan buah-buah
pikirannya dalam media apapun yang bisa digunakannya untuk menulis. Sehingga
jadilah karyanya yang fenomenal itu dalam bukunya “man search for
meaning”. Beliau menulis buku tersebut
di balik penjara dalam masa kamp konsentrasi Nazi yang mengerikan. Sungguh
sebuah kisah yang luar biasa.
Dalam artikel
yang saya baca ada juga kisah tentang Ma Yan, dia adalah seorang gadis dari
cina yang hidup dari keluarga miskin. Kisah hidupnya sungguh luar biasa dan
membuat orang tersentuh. Ia berusaha mati-matian untuk mengangkat derajat
hidupnya melalui pendidikan, karena kondisi hidup keluarganya yang sungguh
sulit pada waktu itu.
Bahkan hanya
untuk membeli sebuah pena saja, ia harus rela untuk menahan lapar sampai
berhari-hari. Setelah dapat membeli sebuah pena, ia lalu menuliskan segala
keluh kesahnya yang tak tersampaikan dalam sebuah buku diary. Semua kisah
tersebut tersimpan rapat-rapat dalam buku tersebut. Sampai suatu saat ibunya
yang buta huruf mengejar seorang asing untuk memperlihatkan kisah anaknya pada
orang asing tersebut. Ibunya berharap ada orang yang tahu bahwa sesungguhnya Ma
Yan adalah seorang yang cerdas.
Kisah itupun
kemudian dipublikasikan oleh penerbit di amerika, dan menjadi sebuah buku yang
laris. Bahkan buku tersebut menjadi buku terlaris di webste amazon. Sungguh
sebuah cerita yang menyentuh hati.
Terlepas dari
semua itu saya ingin menyampaikan bahwa sungguh menulis adalah suatu alat
terapi yang ampuh. Menulis merupakan sebuah media yang baik untuk mengeluarkan
emosi yang terpendam. Saat tangisan sudah kering, menulis bisa menjadi sebuah
alat yang efektif untuk meredakan gejolak yang melanda pikiran dan hati kita.
Luapkan emosi anda yang tak tersampaikan, bukan melalui kemarahan, melainkan
dengan menulis. Karena menulis adalah alat terapi termurah yang ada di dunia
ini. Ok sahabat mulai sekarang saat anda merasa penat dengan keseharian anda,
cobalah salurkan beban pikiran anda dengan menulis, dan lihatlah perbedaannya.
Langganan:
Postingan (Atom)