Rabu, 06 November 2013

Menulis Sebagai Alat Terapi



Pada saat saya membaca sebuah sebuah buku, saya menemukan artikel yang menarik. Pada dasarnya artikel tersebut mengungkapkan bagaimana kegiatan menulis ternyata bisa dijadikan sarana yang ampuh sebagai alat terapi untuk menyembuhkan pikiran. Saat pikiran kita terasa penat cobalah ambil sebuah kertas dan pena, kemudian mulailah tuliskan segala hal yang menjadi persoalan dalam pikiran anda. Hal ini akan membantu anda dalam menguraikan masalah, sehingga ketegangan dalam kepala anda akan menurun, dan anda akan merasa lebih baik dari sebelumnya.
Anda pernah mendengar tentang Victor Frankl? Beliau adalah seorang penulis buku terkenal “man search for meaning”. Buku tersebut merupakan sebuah buku yang sangat bermanfaat yang membahas bahwa dalam kondisi hidup paling ekstrim sekalipun, kita tetap dapat menentukan bagaimana cara kita dalam menjalani hidup. Victor frankl pada masa itu dalam kondisi yang sangat ekstrim untuk mempertahankan hidup, memutuskan untuk menjalani hidupnya dengan menuliskan buah-buah pikirannya dalam media apapun yang bisa digunakannya untuk menulis. Sehingga jadilah karyanya yang fenomenal itu dalam bukunya “man search for meaning”.  Beliau menulis buku tersebut di balik penjara dalam masa kamp konsentrasi Nazi yang mengerikan. Sungguh sebuah kisah yang luar biasa.
Dalam artikel yang saya baca ada juga kisah tentang Ma Yan, dia adalah seorang gadis dari cina yang hidup dari keluarga miskin. Kisah hidupnya sungguh luar biasa dan membuat orang tersentuh. Ia berusaha mati-matian untuk mengangkat derajat hidupnya melalui pendidikan, karena kondisi hidup keluarganya yang sungguh sulit pada waktu itu.
Bahkan hanya untuk membeli sebuah pena saja, ia harus rela untuk menahan lapar sampai berhari-hari. Setelah dapat membeli sebuah pena, ia lalu menuliskan segala keluh kesahnya yang tak tersampaikan dalam sebuah buku diary. Semua kisah tersebut tersimpan rapat-rapat dalam buku tersebut. Sampai suatu saat ibunya yang buta huruf mengejar seorang asing untuk memperlihatkan kisah anaknya pada orang asing tersebut. Ibunya berharap ada orang yang tahu bahwa sesungguhnya Ma Yan adalah seorang yang cerdas.
Kisah itupun kemudian dipublikasikan oleh penerbit di amerika, dan menjadi sebuah buku yang laris. Bahkan buku tersebut menjadi buku terlaris di webste amazon. Sungguh sebuah cerita yang menyentuh hati.
Terlepas dari semua itu saya ingin menyampaikan bahwa sungguh menulis adalah suatu alat terapi yang ampuh. Menulis merupakan sebuah media yang baik untuk mengeluarkan emosi yang terpendam. Saat tangisan sudah kering, menulis bisa menjadi sebuah alat yang efektif untuk meredakan gejolak yang melanda pikiran dan hati kita. Luapkan emosi anda yang tak tersampaikan, bukan melalui kemarahan, melainkan dengan menulis. Karena menulis adalah alat terapi termurah yang ada di dunia ini. Ok sahabat mulai sekarang saat anda merasa penat dengan keseharian anda, cobalah salurkan beban pikiran anda dengan menulis, dan lihatlah perbedaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar